Albert Einstein (Foto: Pinterest/@MK)

Sosok Albert Einstein tentu sudah tidak asing lagi di dunia ilmu pengetahuan untuk kamu ketahui. Fisikawan sekaligus ahli Matematika ini dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah karena temuan dan teorinya yang masih digunakan hingga saat ini.

Salah satu teori yang ditemukan oleh Albert Einstein adalah teori Relativitas lewat persamaan ikoniknya, E=mc2. Temuan inilah yang dipercaya banyak orang sebagai dasar dalam mengetahui cara kerja alam semesta.

Teori ini juga mengantarkan banyak sekali ilmu baru di dunia pengetahuan, seperti yang diterapkan di dalam pelajaran atau mata kuliah tertentu, seperti teknik dan astronomi.

Di samping dirinya yang memiliki segudang kontribusi di bidang sains, ilmuwan abad ke 20 ini juga menjadi salah satu orang paling dipuji dan disegani pada masanya karena pandangannya terhadap isu-isu sosial politik.

Untuk mengenal lebih dalam mengenal siapa sosok Albert Einstein sebenarnya, di bawah ini Bangun Pendidikan sudah membagikan biografi dan teori yang ditemukan oleh Albert Einstein.

Biografi Albert Einstein

(Foto: Pinterest/@aciinvestimentos)

Albert Einstein adalah salah satu ilmuwan sekaligus tokoh penting sejarang yang sudah menciptakan banyak teori sains, salah satunya adalah teori relativitas. Ia lahir di Ulm, Württemberg, Jerman pada 14 Maret 1879 dan wafat pada 18 April 1955.

Ayahnya, Hermann Einstein merupakan seorang pengusaha dan ibunya, Pauline Koch adalah seorang dari keluarga akademisi. Ia diketahui memiliki seorang kakak perempuan bernama Maja.

Dirinya juga dikenal sebagai sosok yang cukup religius sejak kecil. Agama Albert Einstein adalah Yudaisme. Ia bahkan pernah mengungkap jika dirinya tidak suka di cap sebagai seorang ateis.

Sejak kecil, Einstein sudah menunjukkan minat dan bakatnya dalam dunia Sains lewat pengetahuan lebihnya di bidang matematika dan fisika. Penemu teori relativitas ini menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Katolik yang ada di Munich.

Dirinya berhasil menyelesaikan study-nya itu hanya dalam waktu 3 tahun meski memulainya di umur 5 tahun. Di usianya yang menginjak 8 tahun, ia dipindahkan ke Gimnasium Luitpold (sekarang diganti menjadi Gymnasium Albert Einstein) untuk menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.

Meski kala itu seluruh anggota keluarganya memutuskan untuk pindah ke Pavia, Einstein masih memantapkan diri untuk tetap bersekolah di Gimnasioun meski masih berusia 15 tahun.

Di tengah dirinya yang meniti pendidikan, ia harus dihadapkan dengan metode belajar monoton oleh guru-gurunya sehingga membuatnya sempat bersitegang dengan pihak sekolah saat itu.

Einstein bahkan sempat menuliskan jika minat belajar dan pemikiran kreatifnya seketika hilang karena pelajaran harafalan yang cukup padat.

Namun di balik itu semua, sosoknya malah mendapatkan nilai matematika paling tinggi dari teman-teman sekelasnya selam bertahun-tahun. Bahkan di umurnya yang menginjak 12 tahun, ia sudah mempelajari ilmu matematika aljabar dan geometri euclides seorang diri, serta berhasil membuktikan kebenaran mengenai teorema phytagoras.

Hingga akhirnya di usia 17 tahun, Einstein melanjutkan pendidikannya ke Politeknik Federal Swiss di Kota Zurich dengan dalil mempelajari ilmu fisika dan matematika.

Sayangnya di sekolah tersebut, ia memutuskan untuk tidak menjadi murid yang patuh dan rajin. Einstein bahkan pernah diusir dari sekolah karena sering melanggar aturan.

Namun tetap saja sosok ilmuwan ini berhasil menyelesaikan studinya itu dan meraih gelar doktor dari University of Zurich pada tahun 1905.

Pada usia 26 tahun, ia berhasil menerbitkan empat makalah yang membahas konsep-konsep revolusioner seperti relativitas waktu dan ruang, serta hubungan antara massa dan energi yang dikenal sebagai persamaan E=mc2.

Karya-karyanya ini mengubah pandangan tentang alam semesta dan membuka jalan bagi teknologi modern seperti energi atom dan roket. Einstein kemudian melanjutkan kariernya di bidang ilmu pengetahuan dan menjadi seorang profesor di universitas-universitas terkemuka di seluruh dunia.

Selain karyanya dalam bidang ilmu pengetahuan, ahli matematika ini juga terkenal karena aktivisme politiknya. Ia merupakan seorang pacifis dan memperjuangkan hak-hak manusia.

Selama Perang Dunia II, fisikawan ini menyerukan perdamaian dan meminta Amerika Serikat untuk tidak menggunakan senjata atom melawan Jepang.

Setelah perang, dirinya terus memperjuangkan perdamaian dan keadilan sosial, sehingga ia dianggap sebagai salah satu tokoh yang paling penting dalam sejarah gerakan hak asasi manusia.

Sampai pada akhirnya, Albert Einstein meninggal pada usia 76 tahun pada 18 April 1955 di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat. Namun tetap saja, karya-karyanya tetap hidup dan menginspirasi generasi ilmuwan dan pemikir di seluruh dunia.

Keluarga Albert Einstein

Keluarga Einstein mempunyai sejarah migrasi yang cukup panjang. Kakek Einstein dari pihak ayah, Abraham Einstein, berasal dari Buchau, Württemberg. Sedangkan kakeknya dari pihak ibu, Julius Koch, berasal dari Baden.

Ayahnya, Hermann, juga berasal dari Buchau dan pindah ke Ulm untuk mengembangkan usaha kecil-kecilannya. Keluarga Einstein kemudian pindah ke Munich ketika Albert masih kecil, dan kemudian ke Milan, Italia.

Meskipun ayahnya adalah seorang pedagang, dia memiliki minat yang besar pada ilmu pengetahuan dan matematika. Sang ayah bahkan memperkenalkan buku-buku ilmiah pada Einstein dan memberikan dukungan pada minat ilmiah putranya tersebut.

Ibunya sangat mencintai musik dan seringkali memainkan musik klasik di rumah mereka. Hal ini kemungkinan mempengaruhi minat musik Albert Einstein di kemudian hari.

Keluarga Einstein sangat mendukung minat dan bakat putranya, meskipun pada awalnya mereka merasa cemas dengan kebiasaan aneh Einstein yang seringkali memikirkan masalah secara mendalam dan seringkali melamun.

Teori yang Ditemukan oleh Albert Einstein

(Foto: Pinterest/@matthewpaulino)

Ada banyak sekali teori Albert Einstein yang kita pakai saat ini. Temuannya ini ia peroleh dari ilmu pengetahuan yang dimilikinya dan hingga saat ini masih diterapkan untuk mengembangkan dunia teknologi.

Adapun beberapa teori yang ditemukan oleh Albert Einstein adalah:

Teori Relativitas

Teori Relativitas Umum dan Khusus adalah karya terbesar Einstein yang telah mengubah pandangan kita tentang waktu dan ruang. Teori khusus, yang diterbitkan pada tahun 1905, menjelaskan bahwa waktu dan ruang itu relatif dan tergantung pada posisi dan gerak pengamat.

Sementara itu, Teori Relativitas Umum yang diterbitkan pada tahun 1915 menunjukkan bahwa gaya gravitasi tidak hanya tergantung pada massa objek, tetapi juga pada bentuk ruang dan waktu di sekitarnya.

Efek Fotoelektrik

Einstein dianugerahi Nobel Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik. Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa cahaya dapat mengejutkan elektron dari logam dan merangsang mereka untuk melepaskan elektron tambahan.

Hal ini membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat partikel dan gelombang, serta membuka jalan bagi pengembangan teknologi modern seperti fotovoltaik dan panel surya.

Konstanta Kosmologis

Pada tahun 1917, Einstein mengembangkan konstanta kosmologis dalam Teori Relativitas Umumnya. Konstanta ini memungkinkan pengamat untuk menentukan apakah alam semesta mengembang atau menyusut.

Pada saat itu, Einstein percaya bahwa alam semesta stabil dan tidak berkembang atau menyusut, sehingga ia menambahkan konstanta kosmologis sebagai cara untuk menyeimbangkan persamaan dalam teorinya. Namun, pada tahun 1929, Edwin Hubble menemukan bukti bahwa alam semesta sedang mengembang.

Fisika Kuantum

Einstein juga telah memberikan kontribusi penting dalam bidang fisika kuantum. Meskipun ia tidak sepenuhnya setuju dengan konsep ini, ia membantah pandangan umum dengan penjelasan tentang efek gelombang-partikel, yang memberikan kontribusi penting bagi pengembangan teori kuantum modern.

Berapa IQ Albert Einstein?

Sejalan dengan kejeniusannya, sosok fisikiawan ini juga dikenal dengan IQ-nya yang tinggi. Diketahui, IQ Albert Einstein adalah 160 atau sangat berbakat. IQ seperti ini sangat jarang dimiliki oleh masyarakat di seluruh dunia.

Berkaitan dengan IQ-nya yang tinggi, Einstein bahkan dianggap sebagai salah satu manusia dengan otak terbesar dalam sejarah. Penelitian terhadap otaknya dilakukan setelah kematiannya pada tahun 1955 dan ditemukan bahwa otaknya memiliki beberapa karakteristik unik.

Salah satu karakteristik yang ditemukan adalah bahwa otak Einstein adakah adanya koneksi yang lebih banyak antara sel-sel otak di area yang mengendalikan pemikiran abstrak dan matematika.

Selain itu, otaknya juga memiliki area yang lebih besar untuk mengolah informasi visual dan spasial. Kemampuan visual dan spasial yang luar biasa ini diyakini telah membantu Einstein dalam menemukan teori relativitasnya.

Namun, penting untuk diingat bahwa kecerdasan Einstein tidak hanya terletak pada otaknya yang unik. Selain bakat alaminya, Einstein juga memiliki keingintahuan yang besar dan semangat yang kuat dalam mengejar pengetahuan dan memahami alam semesta.

Dirinya juga memiliki kemampuan berpikir kreatif dan inovatif yang luar biasa, yang membantunya dalam menemukan konsep-konsep baru dalam fisika.

Penghargaan Albert Einstein

Melalui sosoknya yang berkontribusi lebih di dunia ilmu pengetahuan dan sains, semasa hidupnya Einstein beberapa kali mendapatkan penghargaan bergengsi dunia. Penghargaan Albert Einstein itu antara lain adalah

Hadiah Nobel dalam Fisika

Pada tahun 1921, Einstein dianugerahi Hadiah Nobel dalam Fisika untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik. Efek ini terjadi ketika foton (partikel cahaya) menabrak permukaan bahan dan melepaskan elektron. Penjelasan Einstein tentang efek fotolistrik sangat penting bagi perkembangan fisika kuantum.

Medali Copley

Pada tahun 1925, Albert Einstein dianugerahi Medali Copley oleh Royal Society of London. Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya dalam teori relativitas dan kuantum.

Medali Franklin

Pada tahun 1935, sosok jenius ini juga dianugerahi Medali Franklin oleh Franklin Institute. Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya dalam fisika teoretis.

Penghargaan Max Planck

Pada tahun 1954, fisikawan ini dianugerahi Penghargaan Max Planck oleh Deutsche Physikalische Gesellschaft (DPG) untuk kontribusinya dalam fisika teoretis.

Penghargaan Time

Pada tahun 1999, majalah Time memberikan penghargaan "Person of the Century" kepada Albert Einstein atas kontribusinya yang luar biasa dalam ilmu pengetahuan.

Quotes Albert Einstein

Sosoknya yang memang cukup dikenal sebagai salah satu kritikus isu-isu sosial politik sering kali mengungkapkan banyak kata-kata menarik. Tidak jarang, beberapa orang sering menjadikan kata-kata Albert Einstein menjadi quotes di dalam hidupnya.

Beberapa kutipan quotes Albert Einstein yang paling terkenal adalah:

  • "Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan. Pengetahuan terbatas sedangkan imajinasi membentang ke seluruh dunia."
  • "Kreativitas adalah menghubungkan hal-hal yang tampaknya tidak berhubungan satu sama lain."
  • "Kebodohan tak terbatas, tapi alam semesta terbatas. Kebodohan hanya menghampiri manusia."
  • "Dalam kesulitan terdapat peluang yang besar."
  • "Kegagalan adalah kesempatan untuk memulai lagi dengan lebih cerdas."
  • "Kita tidak dapat memecahkan masalah dengan menggunakan cara berpikir yang sama ketika kita menciptakan masalah tersebut."
  • "Saya tidak tahu dengan pasti apa itu masa depan, tetapi saya tahu satu hal: Ilmu pengetahuan terus bertumbuh. Pengetahuan kita hari ini menjadi sisa-sisa kita besok, dan hanya orang bodoh yang tidak mau mengakui kebenaran baru."
  • "Logika akan membawamu dari A ke B. Imajinasi akan membawamu ke mana saja."
  • "Saya memiliki imajinasi yang lebih besar daripada pengetahuan saya."
  • "Pikiran yang sama tidak dapat memecahkan masalah yang diciptakan oleh pikiran yang sama."

Itulah beberapa kutipan terkenal yang sering dijadikan banyak orang sebagai pandangan dalam melangkah. Karakternya yang dikenal ikonik sering menjadikan Einstein sebagai seorang ilmuwan paling dihormati di sepanjang sejarah manusia. Demikianlah biografi Albert Einstein yang dapat menambah wawasanmu tentang sosok jenius ini.


Tag :